Tenaga Ahli Menteri Pertanian Tinjau Langsung Pertanaman Gandum di Kabupaten Solok
Alahan Panjang — Dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap impor gandum, pemerintah melalui Kementerian Pertanian berencana melakukan penanaman tanaman gandum dataran tinggi. Untuk memastikan kesesuaian lahan dan ketersediaan benih, Prof. Hasil Sembiring, selaku Tenaga Ahli Menteri Pertanian didampingi Salwati, kepala BRMP Sumatera Barat melakukan kunjungan ke lahan tanaman Gandum yang dikelola langsung oleh Prof. Irfan Suliansyah, selaku dosen di Fakultan Pertanian Universitas Andalas, bertempat di Nagari Alahan Panjang kabupaten Solok, (Selasa 18 November 2025)
Pada saat kunjungan, Tenaga Ahli Menteri Pertanian bersama rombongan mengamati langsung pertumbuhan tanaman Gandum dari beberapa varietas yang di tanam serta berbagai perlakuan yang di uji seperti jarak tanam dan perlakuan pupuk yang diberikan. Prof. Irfan menyampaikan, pertumbuhan tanaman Gandum di dataran tinggi sangat baik, apalagi di dukung cuaca yang tepat sehingga bisa menghasilkan sekitar 4 ton/ha. Resiko penanaman Gandum dataran tinggi adalah ketika fase pertumbuhan generatif bertepatan dengan curah hujan yang tinggi menyebabkan tanaman gandum terserang penyakit yang bisa mengakibatkan gagal panen, untuk menghindari resiko tersebut sebaiknya penanaman gandum dilakukan pada bulan Maret-April. Kondisi sekarang ketersediaan benih yang ada sekitar 500 kg.
Salwati menyampaikan, BRMP selaku UPT di daerah siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung dan mensukseskan program strategis Kementerian Pertanian. Sementara itu, Prof. Hasil menegaskan bahwa pengembangan Gandum dalam negeri merupakan langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan impor, sekaligus membuka peluang bagi petani di wilayah dataran tinggi apalagi di dukung oleh perguruan tinggi dalam melakukan berbagai model penelitian “Jika hasil penelitian terus menunjukkan tren positif, terutama terkait varietas dan teknik budidaya yang sesuai dengan iklim setempat kita dapat memperluas areal tanam sehingga cita-cita mengurangi ketergantungan impor bisa terwujud,”